Perekat, menyambungkan dua atau lebih bahan perekat yang telah melalui proses perlakuan permukaan dan memiliki sifat kimia dengan kekuatan mekanis tertentu. Misalnya, resin epoksi, tembaga monoksida asam fosfat, lateks putih, dll. Sambungan ini dapat bersifat permanen atau dapat dilepas, tergantung pada jenis perekat dan kebutuhan aplikasi.

Dari perspektif komposisi kimia, perekat terutama terdiri dari perekat, pengencer, bahan pengawet, bahan pengisi, bahan pelunak, bahan pengikat, antioksidan, dan bahan pembantu lainnya. Bahan-bahan ini bersama-sama menentukan sifat perekat, seperti viskositas, kecepatan pengawetan, kekuatan, ketahanan panas, ketahanan cuaca, dll.

Jenis-jenis perekat

I.Perekat poliuretan
Sangat aktif dan polar. Memiliki daya rekat kimia yang sangat baik dengan bahan dasar yang mengandung gas aktif, seperti busa, plastik, kayu, kulit, kain, kertas, keramik dan bahan berpori lainnya, serta logam, kaca, karet, plastik dan bahan lain dengan permukaan halus..

II.Perekat resin epoksi
Diformulasikan dari bahan dasar resin epoksi, bahan pengawet, pengencer, akselerator, dan pengisi. Produk ini memiliki kinerja ikatan yang baik, fungsionalitas yang baik, harga yang relatif rendah, dan proses ikatan yang sederhana.

III.Perekat sianoakrilik
Perlu diawetkan tanpa udara. Kerugiannya adalah ketahanan panasnya kurang tinggi, waktu pengawetannya lama, dan tidak cocok untuk menutup celah yang besar.

IV.Perekat berbahan dasar polimida
Perekat penahan benih yang tahan suhu tinggi dengan ketahanan panas yang sangat baik dan dapat digunakan terus-menerus pada suhu 260°C. Perekat ini memiliki kinerja dan isolasi suhu rendah yang sangat baik. Kelemahannya adalah mudah terhidrolisis dalam kondisi basa.

V.Perekat resin fenolik
Kayu ini memiliki ketahanan panas yang baik, daya rekat yang tinggi, ketahanan penuaan yang baik, dan isolasi listrik yang sangat baik, serta murah dan mudah digunakan. Namun, kayu ini juga merupakan sumber bau formaldehida pada furnitur.

VI.Perekat berbahan dasar akrolein
Bila diaplikasikan pada permukaan suatu benda, pelarut akan menguap, dan uap air pada permukaan benda atau dari udara akan menyebabkan monomer cepat mengalami polimerisasi anionik untuk membentuk rantai yang panjang dan kuat, mengikat kedua permukaan menjadi satu.

VII.Perekat anaerobik
Tidak akan mengeras saat bersentuhan dengan oksigen atau udara. Setelah udara diisolasi, ditambah dengan efek katalitik permukaan logam, ia dapat berpolimerisasi dan mengeras dengan cepat pada suhu ruangan, membentuk ikatan yang kuat dan segel yang baik.

VIII.Perekat anorganik
Dapat menahan suhu tinggi maupun rendah dan berbiaya rendah. Tidak mudah menua, dengan struktur sederhana dan daya rekat tinggi.

IX.Perekat panas meleleh
Perekat termoplastik yang diaplikasikan dalam keadaan cair dan kemudian terikat saat didinginkan hingga menjadi padat. Dalam kehidupan sehari-hari, perekat ini dapat digunakan sebagai bahan penjilidan buku.

Saat memilih perekat, Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti sifat perekat, kondisi pengeringan perekat, lingkungan penggunaan, dan ekonomi. Misalnya, untuk situasi yang memerlukan beban lebih besar, perekat struktural dengan kekuatan tinggi harus dipilih; untuk aplikasi yang memerlukan pengeringan cepat, perekat dengan kecepatan pengeringan cepat harus dipilih.

Secara umum, perekat memegang peranan penting dalam produksi industri modern dan kehidupan sehari-hari. Perekat tidak hanya menyederhanakan proses penyambungan dan mengurangi biaya, tetapi juga meningkatkan kualitas dan keandalan produk. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan kesadaran lingkungan, perekat masa depan akan lebih ramah lingkungan, efisien, dan multifungsi.

Setelah memahami secara singkat apa itu perekat dan jenis-jenisnya, pertanyaan lain mungkin muncul di benak Anda. Bahan apa saja yang bisa digunakan dengan perekat? Tunggu saja di artikel berikutnya.


Waktu posting: 17-Jan-2025